Ramai
Puluhan Ternak Warga Taput Mati Kehabisan Darah dan Organ Dalamnya Hilang
Diisap Makhluk Gaib ? Bupati Taput Buat Sayembara Rp 10 Juta Bagi yang Bisa Mengungkap Peristiwa
KawalSumut.Com – Sosok makhluk pengisap darah (palasik) terhadap hewan ternak di Desa Pohan Tonga, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Cerita menggegerkan ini berawal ditemukannya puluhan ekor ternak mulai dari ayam, itik dan babi, milik warga Desa Pohan ini mati mengering kehabisan darah. Makhluk misterius yang hingga saat ini belum terungkap, diduga warga telah mengisap darah ternak yang mati tersebut.
Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan, mengatakan dirinya sudah menerima laporan peristiwa tersebut dan sudah berkoordinasi dengan pihak TNI-Polri dan pihak PSDA pun sudah turun ke lapangan.
Nikson menyebut pihaknya masih menyelidiki laporan peristiwa ini. Berdasarkan laporan yang diterimanya, darah hewan ternak yang mati tersebut diisap dan organ dalam tubuh hewan itu dimakan. Berbagai dugaan-dugaan dimasyarakat dari mulut-ke mulut terkait kematian hewan ternak tersebut. Mulai dari hal mistis (makhluk gaib) hingga hewan misterius.
“Jadi banyak dugaan-dugaan, biasalah dikaitkan dengan mistis. Misalnya dilakukan homang (makhluk gaib),” ujar Nikson, dikonfirmasi kumparan, Senin (22/6).
Homang merupakan sejenis makhluk halus berwajah menyeramkan yang masih banyak diyakini masyarakat di Tapanuli Utara. Hal ini ditunjukkan dengan penemuan bulu-bulu seperti hewan primata di sekitar TKP dimana hewan ternak yang ditemukan mati.
“Nion lae barang bukti baru, kemungkinan bulu ni homang laeku alana sampe 15cm panjang na,” tulis pemilik akun Mangaturhutasoit Arthur Kaytung Zamruuds di facebook miliknya. Mangatur tampak beberapa kali menggunggah di facebook milknya peristiwa mengenai makhluk misterius ini. Mulai dari hewan-hewan ternak yang mati sampai kepada masyarakat yang melakukan proses perburuan.
Namun menurut Nikson hal itu tidak mungkin terjadi, sebab usai memangsa hewan, palasik tersebut masih meninggalkan jejak.
“Dari beberapa literatur dan juga kita lihat di lapangan dari gambar yang kita lihat, dan hasil yang sudah turun bersama BKSDA, TNI dan Polri memang ada jejak kaki, (seperti) ada mendobrak kandang ternak juga. Kalau kita kaitkan dengan mistis itu kan tidak berwujud,” ujarnya.
Kata Nikson, dugaan justru lebih kuat mengarah kepada jenis hewan tertentu. Sebab timnya menemukan bekas cakaran di dekat pohon di lokasi pembunuhan. Nikson menduga ternak-ternak tersebut dimangsa hewan bernama chupacabra. Hewan tersebut dikenal sebagai pengisap darah yang menyerupai anjing.
“Berarti ada wujudnya, kalau kita lihat literatur (palasik) ada juga kayak anjing gila atau chupacabra (hewan) yang pernah dia hidup Ukraina, karena juga ditemukan (kasus) seperti itu. Kan meresahkan peternak. Ada juga dugaan melihat itu beruang,” ujar Nikson.
“Jadi banyak dugaan-dugaanlah, tentu kita semakin intens memburu dan juga memasang perangkat, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa kita temukan,’’ tambah Nikson.
Menurut cerita beberapa orang, homang adalah makhluk bertubuh besar yang dapat berubah wujud mirip manusia, kera dan kingkong dengan rambut panjang, mata besar dan merah, wajah seram, gigi tajam, dan hampir semua tubuhnya dipenuhi bulu-bulu. Bahkan, suara manusia pun dapat ditiru.
Makhluk ini biasanya tinggal di pedalaman hutan-hutan yang ada di Tapanuli. Jika ada yang sedang berteriak memanggil nama seseorang di dalam hutan, homang ini akan memberikan jawaban kepada yang orang tersebut.
Seiring bergantinya zaman, legenda homang ini sudah mulai ditinggalkan oleh masyarakat. Namun, munculnya kejadian ini, membuat sebagian masyarakat mempercayai bahwa makhluk itu ada dan kemudian mulai mengusik lewat kejadian ini.
Nikson menjelaskan peristiwa ini baru pertama kali terjadi di wilayahnya, Nikson kini telah membentuk tim yang terdiri dari anggota TNI, Polri, BKSDA dan institusinya, untuk mencari kebenaran. Bahkan dia membuat sayembara bagi siapa pun yang bisa mengungkap kasus ini akan diberi uang Rp 10 juta.
Hadiahnya Rp 10 juta, ya biar semangat regu-regu juga untuk membuktikan kebenaran bahwa apakah itu mistis, apakah itu nyata? Dengan sayembara ini semua pihak jadi berperan aktif,” ujar Nikson.
Nikson mengatakan, matinya hewan secara misterius di sana sudah terjadi 2 minggu belakangan. Timnya sudah turun ke lapangan namun masih belum membuahkan hasil.
“Sampai sekarang hasilnya masih nihil. Memang seminggu lalu sudah puluhan ternak sudah ditemukan, yang anehnya dagingnya tidak dimakan. Hanya darahnya yang diisap lalu bagian dalam perutnya dimakan,” ujar Nikson.