KawalSumut.com – Meski baru melakukan laga perdananya di Liga 2, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akhirnya memutuskan kompetisi sepak bola Liga 2 dihentikan sementara mulai 15 Maret untuk mengantisipasi penyebaran wabah Covid-19. Tidak hanya Liga 2, Liga 1 pun juga dihentikan sementara.
Atas keputusan tersebut maka pertandingan pekan kedua Liga 2 PSMS menjamu Semen Padang resmi dibatalkan. Pasalnya, laga tersebut dijadwalkan Kamis (19/3) mendatang. Bahkan laga tandang menghadapi Persekat Tegal pun juga dipastikan ditunda.
“Fix untuk lawan Semen Padang di Teladan nanti ditunda. Tapi, ini masih mau di rapat kan hari senin, kita tunggu kabar selanjutnya dari PSSI,” kata Sekretaris Umum PSMS Julius Raja, Minggu (15/3/2020).
Menurutnya penundaan kompetisi selama dua pekan tersebut dirasa sangat tanggung. Ia pun menyarankan kompetisi Liga 2 dilanjutkan setelah Lebaran.
“Kalau menurut saya ditunda dua minggu ini tanggung. Mending saja sekalian khusus untuk Liga 2 dilanjutkan setelah Lebaran saja,” ujar pria yang akrab dipanggil King itu.
“Perhitungannya kalau tunda dua sampai tiga minggu, berarti kan mau dekat puasa. Kemudian sibuk mau dekat Lebaran. Tentu kita harus melihat semuanya dan disesuaikan dengan jadwal serta kalender Timnas,” tambahnya.
Keputusan penghentian sementara kompetisi sepak bola di Tanah Air diputuskan setelah Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menggelar rapat khusus bersama Ketua Umum PSSI Iriawan, Direktur Utama PT LIB, Cucu Somantri, di sela-sela pertandingan perdana Liga 2 Persiba Balikpapan menjamu Kalteng Putra di Stadion Batakan, Balikpapan, Sabtu (14/3/2020) kemarin.
Akan tetapi mengenai kesepakatan kontrak pemain, baik itu gaji maupun yang lainnya tidak ada pembicaraan dari pemangku kepentingan. Seperti diketahui banyak juga pelaku bisnis yang meliburkan pegawainya atas dampak penyebaran Corona, namun pegawai yang diliburkan dihitung cuti tanpa gaji.
Patut ditunggu keputusan klub, apakah sistem libur kompetisi ini juga akan dilakukan kesepakatan tanpa hitungan gaji atau bahkan jika kompetisi dimulai kembali setelah lebaran apakah berarti Tunjangan Hari Raya (THR) akan dihilangkan?
