Regional
Trending

Predator Brazil Ada di Danau Toba. Kok bisa ?

KawalSumut.Com – Penemuan ikan bawal air tawar di Danau Toba menghebohkan warga sekitar. Pasalnya ikan tersebut merupakan salah satu jenis ikan predator yang memangsa ikan-ikan kecil, sementara Danau Toba sendiri memiliki ikan khasnya yakni ikan pora-pora yang kian langka dijumpai.

Kelangkaan ikan pora-pora ini disinyalir berhubungan terhadap penemuan ikan predator ini. Ikan bawal air tawar dengan nama latin collossoma macropomum adalah ikan yang bersal dari sungai Amazon Brazil. Ikan bawal ini bentuk tubuhnya mirip sekali dengan ikan Piranha.

Ciri-ciri ikan bawal adalah bentuk tubuhnya bulat dan pipih memiliki lubang hidung yang besar warna kulitnya keperak-perakan dengan ujung sirip yang berwarna kuning. Ikan ini sudah masuk ke Indonesia sejak tahun 1986 dibawa oleh Brazil. Mulanya ikan ini dijadikan sebagai ikan hias, namun lebih diminati untuk dikonsumsi.

Ikan ini termasuk tinggi permintaan di pasar karena rasanya yang lezat dan harganya yang termasuk tinggi. Selain itu budidaya ikan ini juga cukup mudah karena ikan ini termasuk ikan pemakan segala atau omnivora.

Proses produksi ikan ikan predator ini terbilang sangat singkat. Masa pemijahan (jual larva) sekitar 2 – 3 minggu, pembenihan (jual benih) sekitar 1 – 2 bulan dan pembesaran (jual ukuran konsumsi) sekitar 3 – 5 bulan.

Namun, secara ekologi ikan ini termasuk ikan “perusak” karena dapat menjadi predator bagi ikan lain dan mengancam biodiversitas ikan asli Danau Toba.

Pelaku yang memasukkan ikan ini ke dalam Danau Toba hingga kini belum diketahui. Namun, pastinya pelaku mengerti dan memahami bagaimana pemasaran ikan ini dan ingin mengambil keuntungan dari sana.

Gurgur Manurung seorang Pengamat Lingkungan Danau Toba yang merupakan Doktor Manajemen Lingkungan dari Universitas Negeri Jakarta mengatakan, tidak semua jenis ikan boleh ditabur di Danau Toba. Dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan (Permen KP) No 41/2014 jelas disebutkan sejumlah ikan yang dilarang dimasukkan ke Danau Toba. Gurgur menyesalkan maraknya aksi tabur bibit ikan di Danau Toba yang tidak dikontrol.

“Harusnya itu menjadi tugas Badan Pelaksana Otorita Danau Toba untuk memastikan sustainable ekosistem KDT tetap terjaga. Termasuk mengontrol kegiatan tabur bibit ikan di Danau Toba,” ujar Gurgur yang memperoleh gelar sarjananya di Budidaya Perairan Universitas Riau.

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close