Hukum
Penemuan Ikan Setan Merah di Danau Toba Gemparkan Warga
Setelah penemuan ikan predator bawal air tawar di Danau Toba yang meresahkan para nelayan karena disinyalir menjadi predator bagi ikan-ikan biodiversitas asli Danau Toba, kini warga dihebohkan dengan penemuan ikan Setan Merah (Red Devil).
Seorang nelayan Tigaras, Arya Sitio mengungkapkan masyarakat sering menyebutkan ikan ini dengan nama ikan Louhan.Ikan ini diduga warga telah ada di Danau Toba sejak dua tahun lalu.
Ia menjelaskan ikan Red Devil sangat mudah ditemukan di Danau Toba. Ikan ini tampak di pinggiran danau dengan cara berkelompok. Ikan yang berwarna kuning terang dan bersisik ini memiliki gigi yang tajam.
Arya Sitio mengatakan ikan Red Devil ini nemiliki tingkat reproduksi yang tinggi. Ikan Red Devil begitu rakus memakan benih-benih ikan Pora-pora, Nila, Mujair, dan udang. Arya mengatakan ikan ini sangat mudah didapatkan pemancing.
“Ikan ini mudah ditemukan karena berenang di pinggir danau. Ikan ini mirip dengan ikan piranha. Masyarakat tidak ingin makan ikan ini karena rasanya tidak enak. Kami percaya kalau ikan inilah yang membuat ikan Nila atau Pora-pora menurun drastis,”ujarnya, Kamis (16/1/2020).
Menurut Arya, ikan pora-pora tidak pernah ia temukan lagi. Selama memancing, Arya tidak lagi berhasil menemukan ikan Pora-pora. Padahal, ikan Pora-pora yang pernah disebar Menteri Perikanan dan Kelautan di era Presiden Megawati ini diklaim tidak ada lagi.
“Sudah tidak pernah ada lagi saya temukan ikan Pora-pora. Semenjak dua tahun terakhir ini populasi terus menurun,”ujarnya.
Sejalan dengan ikan bawal air tawar, kehadiran ikan red devil di Danau Toba ini juga masih menjadi misteri. Belum diketahui siapa yang menabur benih ikan yang merupakan pemangsa ikan pora-pora dan ikan mujair yang merupakan ikan asli Danau Toba.
Bila ikan bawal air tawar merupakan penghuni asli sungai Amazon, di Brazil, Amerika Selatan, Red Devil dengan nama latin Amphilophus Labiatus ini merupakan ikan yang berasal dari Nikaragua dan Kosta Rika, Amerika Tengah. Ikan ini merupakan salah satu ikan yang digemari untuk aquarium karena warna dan bentuknya yang cantik.
Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Simalungun Pardomuan Sijabat menyerahkan kasus ini kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Menurutnya, ada 7 kabupaten di sekitar Danau Toba, bisa jadi penyebaran bibit ini terjadi di luar Simalungun.
“Terkait dengan pengawasan. Danau toba juga ada tujuh kabupaten. Contoh, ada penebaran ikan dilakukan di Kabupaten Tobasa jalan ke tempat kita (Simalungun). Ini sebenarnya jauh sebelumnya, Pora-pora juga sudah terganggu populasinya. Kami gak ada kewenangan. Pengawasan juga di situ (Provinsi). Kalau mereka mau tebar dikasih tahulah sama kami,”katanya.