Regional
Program 100 Hari Kerja Walikota Padangsidimpuan, Bidang Operasi Sayang (OPS)
Menyukseskan Program 100 Hari Kerja Pemerintah Kota Padang Sidempuan di bawah kepemimpinan Irsan-Arwin, jajaran Dinas Pendidikan bersama Tim Terpadu Operasi Sayang (OPS) melaksanakan razia pelajar yang berada di luar sekolah saat jam belajar masih berlangsung.
Sejumlah terjaring Operasi Sayang (OPS) yang dilaksanakan Tim Terpadu terdiri dari Dinas Pendidikan Kota Padang Sidempuan, Satpol PP Kota Padang Sidempuan, Kementerian Agama dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Padang Sidempuan.
Kadis Pendidikan Kota Padang Sidempuan H Muhammad Luthfi Siregar SH MM didampingi Kabid Pendidikan Dasar Erwinsyah Nasution SPd, kepada Harian Metro Tabagsel, Senin (19/11), mengatakan, Operasi Sayang (OPS) yang dilaksanakan tersebut guna mendukung Program 100 Hari Kerja Walikota Padang Sidempuan.
“Dari 14 Program 100 Hari Kerja Bapak Walikota, satu poin di antaranya menggalakkan Operasi Sayang untuk menertibkan pelajar yang berkeliaran di luar sekolah saat jam belajar berlangsung,“ kata Luthfi.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang Sidempuan, pelajar yang bolos atau berkeliaran di luar sekolah pada saat jam belajar mengajar berlangsung menunjukkan tren yang menurun. Alasannya, pelajar yang terjaring OPS semakin berkurang sepanjang OPS berlangsung dalam beberapa waktu belakangan.
“Pada awal Pelaksanaan Operasi Sayang (OPS), yakni pada 15 Oktober, ada 23 Pelajar yang terjaring, kemudian OPS berikutnya sekitar 13 Pelajar terjaring. Dan OPS terakhir hanya 7 pelajar,” jelasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang Sidempuan mengatakan, pelajar yang terjaring dalam operasi ini umumnya tingkat SMA.
“Pelajar yang bolos ini lebih banyak ditemui berkeliaran di warung-warung,” papar Luthfi.
Saat disinggung mengenai sanksi bagi pelajar yang terjaring razia, Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang Sidempuan H Muhammad Luthfi Siregar MM menjelaskan, pihaknya akan memberikan kewenangan kepada pihak sekolah yang bersangkutan untuk memberikan tindakan lebih lanjut kepada siswa yang terjaring OPS. Tim Terpadu OPS hanya membuat sanksi surat pernyataan kepada siswa yang terjaring.
“Kita serahkan kepada pihak sekolah. Kita hanya mendata pelajar dan memanggil kepala sekolah yang bersangkutan untuk dikembalikan ke sekolah. Berikutnya pihak sekolah yang akan memberikan sanksi bagi siswa,” pungkasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang Sidempuan H Muhammad Luthfi Siregar SH MM menambahkan, Operasi Sayang ini akan terus dilakukan secara berkesinambungan. “Kita akan terus melaksanakan Operasi Sayang ini agar tidak ada lagi siswa yang berkeliaran di saat jam belajar sedang berlangsung. Serta kita meminta kepada pihak sekolah untuk memberikan pembinaan yang baik agar siswa-siswi kita menjadi generasi yang berkarakter,” tuturnya.