KawalSumut.Com – Hak cipta nama dan logo PSMS yang selama ini diklaim PT PeSeMeS Medan dibawah pimpinan Syukri Wardi sebagai direktur utama telah ‘dibatalkan’ oleh Pengadilan Negri (PN) Medan. Artinya, prahara yang disebut sebagai penyebab PSMS Medan sepi sponsor telah usai.
Menghadapi musim baru di Liga 2, tentunya PSMS harus mampu membuktikan eksistensinya dalam mendapatkan sponsor sebagaimana yang dikatakan oleh sektetaris PSMS, Julius Raja.
“Ya, PSMS ini punya nama besar walaupun di Liga 2, tapi selama ini sponsor takut masuk karena ada konflik logo itu,” pungkasnya.
Akibat sepi sponsor di musim 2019, PSMS disebut kesulitan dana dalam mengarungi Liga 2 yang lalu. Bahkan ada tudingan para pemain hanya makan mie instan dan teh manis untuk berbuka puasa di bulan ramadhan yang lalu. Hingga para supporter harus menggalang dana demi membiayai tim ini.
Padahal, jauh sebelum konflik perebutan logo tersebut dari musim ke musim PSMS selalu berkutat dengan permasalahan dana. Seperti yang terjadi pada 2008, saat itu PSMS terancam batal mengikuti Super Liga 2008, beruntung saat itu PSMS diambil alih oleh PT. Togos Gopas di bawah kepemimpinan Sihar Sitorus.
Usai lepas dari Sihar, PSMS kembali mengalami berbagai kesulitan dana. Bahkan di 2013, pemain PSMS melakukan aksi demo di kantor PSSI akibat gaji yang tak kunjung di bayar hingga 10 bulan lamanya.
Dengan selesainya perkara ini, diharapkan semoga tak ada lagi alasan bagi PSMS kesulitan mendapatkan sponsor hingga kesulitan dana
