Sungai Sihopohopo di Kelurahan Aek Manis, Sibolga Selatan, mengalami pendangkalan akibat sedimentasi.
Melihat kondisi tersebut, Walikota Sibolga Drs HM Syarfi Hutauruk MM mengerahkan alat berat miliki Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) untuk melakukan pengerukan materi yang memadati sungai tersebut.
Dalam keterangannya, walikota mengatakan, akibat pendangkalan yang terjadi, sungai tersebut tidak akan mampu lagi menampung debit air yang deras, apalagi pada musim hujan.
“Kondisi ini tidak bisa dibiarkan. Karena sungai Aek Sihopohopo ini tidak akan sanggup menampung debit air yang datang saat hujan turun. Maka harus dilakukan pengerukan,” ujar walikota saat meninjau pelaksanaan pengerukan, Rabu (31/10).
Karena menurutnya, Sungai tersebut telah dipenuhi pasir bercampur tanah, yang terbawa arus.
“Bahan-bahan pasir bercampur tanah ini terbawa arus hujan turun dan menggerus bagian sungai hulu. Apa lagi, curah hujan yang melanda Kota Sibolga cukup tinggi, akibatnya Sungai Aek Sihopohopo ini mengalami sedimentasi dan pendangkalan,” ungkapnya.
Tak hanya itu, dia juga mengatakan bahwa pengerukan Sungai Sihopohopo merupakan upaya normalisasi. Sekaligus, bertujuan untuk pengendalian banjir yang akan terjadi.
Karena, sebagai kepala daerah, dirinya tak ingin terjadi bencana yang menimpa warganya.
“Sekalian kita normalisasi, agar tidak terjadi banjir,” pungkasnya.
Amatan, untuk memudahkan proses pengerukan pasir bercampur tanah dari dalam aliran sungai, Dinas PKPLH Sibolga menurunkan alat berat dan beberapa armada dan truk.
Dalam peninjauan tersebut, Wali Kota didampingi oleh Kadis PKPLH Kota Sibolga Ir. Mauli Badia Harahap, Camat Sibolga Selatan Dedy Rachmad Saleh Lubis, Lurah Aek Manis Musta Panggabean dan beberapa pejabat lainnya.
