RamaiRegional

Kapolda Sumut: 5 Ruko Hancur Bukan karena Bahan Peledak

KAWALSUMUT.COM – Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kapolda Sumut), Irjen Pol Agus Andrianto menegaskan, tidak ada bahan peledak dari lokasi ledakan yang mengakibatkan lima rumah toko (Ruko) berlantai tiga hancur di Jalan Kruing Medan, Kamis (11/4/2019) malam.

Ledakan keras itu dipastikan bersumber dari gas yang mengalami kebocoran. Ledakan itu juga mengakibatkan 10 orang mengalami luka bakar, yang dua di antaranya dilaporkan tewas. Dua korban meninggal dunia itu, adalah Jafier (10) dan Eren (2).

Kedua korban tewas ini merupakan buah hati pasangan Rahmad Efendi (43) dan Nurmala Dewi (37). Pasangan yang membuka usaha sate kerang di rumahnya ini juga mengalami luka serius akibat terbakar. Korban luka lainnya adalah Tria (24), Forina Wati, Frasiska Natalia, dan Natalia.

“Hasil penyelidikan yang kita lakukan mulai kemarin malam, dan juga berdasarkan keterangan saksi-saksi, ledakan itu berasal ledakan gas. Selama ini, keluarga korban menggunakan tabung gas dan juga pipa gas milik Perusahaan Gas Negara (PGN),” ujar Kapolda Sumut, Jumat (12/4/2019).

Kapolda mengatakan, pihaknya sudah meminta PT PGN untuk segera menghentikan pengaliran gas ke lokasi kejadian. PGN diharapkan melakukan pengecekan instalasi gas rumah tangga tersebut. Ini perlu dilakukan untuk menghindari hal serupa supaya tidak terulang.

“Lokasi kejadian merupakan daerah permukiman padat penduduk. Kita masih melakukan penyelidikan bersama PGN untuk mencari tahu penyebab ledakan itu, apakah bersumber dari tabung gas atau saluran pipa gas. Kita minta masyarakat juga melaporkan jika mencium aroma gas yang bocor,” katanya.

Menurut Kapolda, pihaknya akan mengambil langkah hukum jika menemukan adanya unsur kelalaian di balik kejadian tersebut. Untuk memastikan sumber ledakan gas tersebut, petugas laboratorium forensik masih bekerja melakukan penyelidikan.

(Sumber: beritasatu.com)

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close