Regional
Trending

Bupati Taput Nikson Nababan Berjuang Bangun Universitas Negeri di Tapanuli

KawalSumut.Com – IAKN yang telah lama berdiri mulai dipertanyakan kejelasan arahnya, lulusannya tidak tahu akan dilempar kemana usai menempuh pendidikan. Lulusan IAKN yang notabene merupakan akademis di bidang teologia kristen protestan berstatus negeri akan kesulitan mendaftarkan diri di gereja-gereja yang pada umumnya telah memiliki sekolah teologinya sendiri.

Hal inilah yang menjadi salah satu alasan Nikson untuk mengubah IAKN menjadi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang bersifat umum. Selain itu, PTN memungkinkan pembangunan SDM di Taput lebih mumpuni.

“Produk IAKN ini akan susah mencari kerja di bidangnya karena setiap gereja saat ini sudah memiliki sekolah teologi yang akan memprioritaskan lulusannya, dari 10.000 yang tamat paling hanya 1.000 yang kerja, sisanya bekerja di luar bidang seperti LSM, Wartawan, atau Tenaga Guru Honorer,” ujar Nikson.

Menurutnya tidak efektif apabila perguruan tinggi ini tetap bertahan. IAKN harus bermetamorfosa statusnya menjadi PTN bersifat umum.

Dia mengatakan, kelak keberadaan universitas itu, selain mengurangi pergerakan anak usia kuliah keluar daerah, juga mendatangkan pihak luar untuk sekolah sekaligus memicu berkembangnya kebutuhan wisata dan pelayanan jasa.

Secara otomatis perekonomian masyarakat Tapanuli Utara maju secara signifikan, karena uang yang setiap bulan keluar untuk kuliah anak di luar kota akan tetap berada di Tapanuli Utara, ditambah pergerakan uang dari anak kuliah luar daerah yang masuk ke Tapanuli Utara.

“Untuk itulah, saya selalu mencari dan mencari apa yang akan kita jual dari keberadaan Tapanuli Utara. Kegigihan orangtua dalam menyekolahkan anak sampai level sarjana menjadi aset yang saya lirik untuk mengembangkan perekonomian Tapanuli Utara. Saya melihat berdirinya sebuah universitas negeri adalah sebuah solusi,” kata Nikson.

Nikson menambahkan, berdasarkan data Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, Cabang Tapanuli Utara dan Humbang Hasundutan, terdapat total sebanyak 10.422 siswa lulusan SMA, MA, dan SMK untuk wilayah Taput dan Humbahas pada 2018.

Hal tersebut bisa disimpulkan bahwa sebuah universitas setidaknya akan menyerap potensi pendaftaran 10.000 siswa per tahun, hanya dari wilayah Taput dan Humbahas saja.

Jika kondisi ini tidak berbeda jauh dari 5 kabupaten lainnya, yakni Toba Samosir, Samosir, Simalungun, Dairi, dan Karo, ditambah Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga, maka sedikitnya sekitar total 35.000 siswa siap mengisi kursi universitas, setiap tahunnya.

Keberadaan Universitas Negeri juga sangat menguntungkan masyarakat melalui penempatan lokasi fakultas yang tersebar di wilayah Tapanuli Raya, serta akan sangat bermanfaat bagi daerah se kawasan Danau Toba melalui peningkatan sektor pariwisata.

Itu artinya, rencana pendirian Universitas Negeri ini bukan hanya untuk kepentingan Tapanuli Utara semata, tetapi kepentingan Tapanuli Raya dan daerah se-kawasan Danau Toba.

Misalnya, membuka Fakultas Maritim di Kabupaten Tapanuli Tengah, Fakultas Kedokteran di Toba Samosir, Fakultas Kehutanan di Humbang Hasunduan, Fakultas Pariwisata di Samosir, Fakultas Pertanian di Karo, dan wilayah lainnya.

Kelak ketika ia sudah pensiun dari Bupati Taput, Nikson menginginkan buah tangannya telah memberikan dampak yang baik untuk kemajuan kawasan Tapanuli Raya.

“Kita tetap mengasah inovasi apa yang menjadi nilai lebih Tapanuli Utara untuk dikunjungi. Makanya saya sangat getol untuk mewujudkan universitas negeri di Tapanuli Utara,” kata Nikson.

Pemkab Taput dan pihak IAKN Tarutung telah menyatakan sepakat untuk mengusulkan draft proposal pendirian universitas negeri di Taput kepada pemerintah pusat sesuai rapat kordinasi yang digelar di rumah dinas bupati baru-baru ini dan pada rapat kordinasi yang dipimpin Bupati Taput Nikson Nababan itu kedua belah pihak sepakat mengusulkan draft proposal pendirian universitas negeri di Taput dengan 2 opsi yakni, Universitas Kristen Negeri (UKN) atau Universitas Tapanuli Raya (UNTARA). Anggaran sebanyak Rp600 juta rencananya akan digelontorkan Nikson untuk mendukung realisasi program tersebut.

Ada sekitar 7 kepala daerah pun telah membuat pernyataan menyatakan dukungannya terhadap pendirian universitas ini.

“Bupati Humbahas, Dosmar Banjarnahor; Bupati Tobasa, Darwin Siagian; Bupati Samosir, Rapidin Simbolon; dan saya sendiri selaku Bupati Tapanuli Utara,” ungkap Nikson.

Cita-cita Bupati Nikson memang baik adanya asal memperhatikan berbagai aspek yang ada. Mengubah status IAKN Tarutung menjadi Universitas Negeri bersifat umum bukanlah perkara yang mudah, selain membutuhkan dukungan dari pemerintah, IAKN juga akan dilihat kelayakan dan kesanggupannya dari segi SDM maupun administratif. Jangan sampai cita-cita yang awalnya baik ini, malah menimbulkan konflik di dalam masyarakat karena perencanaan yang tidak matang.

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close